PAPER REFLEKSI
(TUHAN)
Oleh
Nama : Silamai Tya Mariani Famani
NIM : 192013008/642013006
PROGRAM
STUDI FISIKA DAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
2013
Dalam
dunia yang Allah ciptakan ini, hidup berbagai macam makhluk hidup, salah
satunya adalah manusia. Dalam Alkitab di jelaskan bahwa manusia adalah makhluk
yang paling mulia dan yang berkuasa atas seisi bumi. Dalam lingkup lingkungan
manusia, manusia memiliki suku dan budaya yang berbeda-beda, begitupun dengan
kepercayaan masing-masing manusia.
Dalam
topik kepercayaan, manusia memiliki sesuatu yang namanya Agama. Perlu kita akui
bahwa ada berbagai macam Agama, yaitu Kristen Protestan, Kristen Katolik,
Islam, Hindu, Budha dan Khonghucu. Dalam masing-masing Agama tersebut ada yang
di percayai. Yang di percayai dalam Agama tidak lain adalah TUHAN.
Menurut
saya, tujuan yang ada dalam mempercayai TUHAN dalam agama masing-masing adalah
sama, yaitu untuk mendapatkan penyertaan dan akhirnya memiliki hidup yang kekal
dengan-Nya dalam kerajaan-Nya.
Namun
terkadang TUHAN yang di percaya dalam masing-masing Agama sering di
perdebatkan. Tidak dapat di pungkiri bahwa setiap Agama di katakan
mengunggulkan TUHAN yang di percayainya. Jika di tanyakan “Apa itu TUHAN?”,
maka saya akan menjawab TUHAN adalah Roh (2 Kor 2:17a). Pernyataan TUHAN adalah
Roh telah terbukti dalam kehidupan saya. Cotohnya ketika saya hendak melakukan
hal-hal yang tidak sesuai dengan yang TUHAN kehendaki, selalu ada pertentangan
dalam hati. Saya percaya bahwa itu semua karena Roh TUHAN yang ada dan selalu
menuntun saya pada jalan yang benar yang
seharusnya saya ambil.
Namun
ketika saya katakan bahwa TUHAN adalah Roh, bukan berarti TUHAN adalah roh dari
nenek moyang atau leluhur kita, seperti yang di yakini oleh orang-orang yang
memiliki kepercayaan yang di sebut animisme. Tetapi TUHAN yang saya maksudkan
adalah TUHAN yang adalah Roh yang sebelum dunia ini di ciptakan telah ada (Kej
1:1)
Saya
pernah memiliki pengertian seperti ini. Saya kan tidak pernah melihat TUHAN,
lalu sebenarnya apa yang saya sembah selama ini? Lalu saya menyimpulkan bahwa:
“TUHAN adalah Roh yang tidak terlihat namun ada.” Ketika saya bertanya kepada
Pendeta di gereja saya, lalu saya renungkan kembali kesimpulan tersebut dengan
penjelasan yang saya dapatkan dari Pendeta, saya mendapatkan pemahaman bahwa
TUHAN yang adalah Roh hanya bisa di pahami dengan iman. Jadi, menurut saya,
TUHAN adalah Roh yang hanya bisa di pahami dengan IMAN, BUKAN dengan LOGIKA.
Jika
bicara tentang iman. Sewaktu saya SD kelas 3, saya pernah memiliki pertanyaan:
“Mengapa TUHAN memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya? Apakah karena
bangsa Israel memiliki iman yang besar kepada TUHAN? Namun dalam praktek
kehidupan bangsa Israel, mereka terkadang tidak menaati perintah Allah.
Contohnya ketika Musa di atas gunung Sinai untuk menerima dua loh batu, bangsa
Israel membuat patung lembu emas lalu mereka menyembahnya karena mereka melihat
Musa belum juga turun dari gunung itu (Kel 32 : 1-8).
Begitu
pun kita, kita juga adalah orang-orang yang di cari TUHAN. Namun pada saat ini dengan memasuki zaman yang semakin canggih
dengan segala teknologi dan temuan-temuan manusia lainnya, ada manusia yang
menuhankan ciptaan-ciptaan sesamanya (manusia) seperti ---contohnya handpone.
Ketika bangun pagi, seharusnya yang kita lakukan untuk pertama kalinya adalah
berdoa, mengucapkan syukur atas penyertaan TUHAN pada kita sepanjang malam.
Namun pada kenyataan sekarang ini, yang di lakukan orang ketika bangun pagi
adalah mencari handphonenya untuk melihat apakah ada SMS atau tidak dan
sebagainya. Bagaimanakah pemahaman kita tentang TUHAN? Siapakah TUHAN? Menurut
saya, TUHAN adalah segalanya. TUHAN adalah penebus, penolong, penghibur,
gembala, teladan, dan pengasih. TUHAN adalah kepala dari sebuah Gereja. TUHAN
adalah yang di percayai dalam sebuah Agama. Contohnya Agama Kristen mempercayai
TUHAN YANG ESA dengan tiga pribadi yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh
Kudus.
Berbicara
tentang Allah Tri Tunggal. Banyak orang yang sering menyalah artikannya. Entah
itu dari orang yang beragama Kristen atau pun dari orang yang beragama lain. Ada
yang mengatakan bahwa Allah Tri Tunggal berarti Allah itu ada tiga dan orang
Kristen menyembah tiga Allah yang berlainan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
Allah Tri Tunggal yang di maksudkan adalah Allah yang seperti kispray, 3 in 1.
Banyak sekali pemahaman-pemahaman yang keliru tentang Allah Tri Tunggal. Siapakah
Allah Tri Tunggal ini? Menurut saya, yang di maksud dengan Allah Tri Tunggal
adalah Allah dalam tiga peran, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh
Kudus.
Pertanyaannya
sekarang adalah siapakah Allah Bapa itu? Siapakah Allah Anak itu? Siapakah
Allah Roh Kudus itu? Menurut saya, Allah Bapa adalah TUHAN Allah yang berperan
dalam proses penciptaan. Allah Anak adalah TUHAN Yesus Kristus yang berperan
dalam penebusan dosa manusia. Tuhan Yesus Kristus adalah TUHAN yang
menghubungkan kembali jembatan yang telah terputus antara Allah dan manusia. Yang
terakhir, Allah Roh Kudus adalah penghibur. Roh kudus adalah yang di janjikan
Yesus ketika Yesus hendak naik ke sorga. Tentu saja kita memiliki pemahaman
bahwa hati manusia adalah bait Allah, dan TUHAN selalu ada di dalam hati
manusia serta Roh Kudus diam di dalam setiap hati manusia. Disinilah peran
Allah Roh Kudus itu, yaitu sebagai penghibur yang telah di janjikan kepada
manusia.
Jadi,
kesimpulannya dalam satu pertanyaan di atas “Siapa itu TUHAN?” dapat di jawab
melalui penjelasan tentang Allah Tri Tunggal di atas pula, yaitu TUHAN adalah pencipta,
TUHAN adalah penebus dosa, dan TUHAN adalah penghibur.
Dalam
kehidupan yang saya jalani, saya selalu melakukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan kehendak TUHAN. Namun saya percaya bahwa Tuhan selalu membukakan pintu
untuk saya ketika saya ingin kembali pada Dia. Ketika saya masih duduk di
bangku SMP, saya pernah berpikir, “Mengapa TUHAN selalu memaafkan kesalahan
yang saya perbuat? Apakah TUHAN tidak takut, dengan kemurahan hati-Nya yang
selalu memaafkan kesalahan saya, saya bisa saja melakukan kesalahan dengan
mudahnya lalu meminta pertobatan kepada-Nya lagi?” Namun ketika saya mengikuti
persekutuan pemuda gereja, barulah saya mengerti tentang pertobatan yang
sesungguhnya. Pertobatan yang sesungguhnya yang saya ketahui melalui
persekutuan pemuda adalah penyesalan terhadap apa yang kita lakukan dan tidak
akan melakukannya untuk yang kedua kalinya. Itulah pertobatan yang berasal dari
penyesalan yang sesungguhnya dan yang berkenan kepada TUHAN.
Melalui
pengalaman saya di atas, saya mengangkat satu pertanyaan, yaitu “Bagaimanakah
TUHAN itu?” Menurut saya, TUHAN adalah sosok yang akan selalu menerima dan memaafkan kesalahan anak-anak-Nya, jika ada
penyesalan yang benar-benar berasal dari hati. TUHAN adalah sosok yang selalu
memberikan teladan dalam kehidupan saya. TUHAN adalah sosok yang selalu ada
melalui orang-orang sekitar saya, untuk menunjukkan jalan menuju kearah yang
lebih baik. Yang terakhir yaitu, menurut saya, TUHAN adalah sosok yang akan
selalu memiliki inisiatif untuk mencari anak-anak-Nya yang hilang. Contohnya
telah nyata dalam kehidupan saya. Ketika saya SMP, saya selalu saat teduh.
Namun ketika SMA kelas dua, saya tidak pernah lagi bersaat teduh, dan dari situ
saya merasa bahwa iman yang ada dalam hati saya layu. Namun akhirnya saya di sadarkan
oleh kakak kelas saya. Saya di sadarkan dengan sebuah pertanyaan simple yang
datangnya pun tiba-tiba, yaitu: Nona, masih saat teduh?
Seketika
itu juga saya tersadar. Ya TUHAN, saya telah meninggalkan Mu begitu lama. Dari
situ saya kembali bersaat teduh. Saya percaya, pertanyaan yang di lontarkan
oleh kakak kelas saya adalah pertanyaan yang ada atas inisiatif TUHAN. Sama
dengan ketika Adam dan Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan
yang jahat, mereka berdua bersembunyi dari TUHAN, tapi TUHAN tetap mencari
mereka dan menemukan mereka.
Dengan
refleksi pribadi tentang TUHAN ini, saya pun teringat kembali dan lebih terpacu
lagi untuk mengenal TUHAN dalam tiga pertanyaan simple, yaitu “Siapa itu
TUHAN?”, “Apa itu TUHAN?” dan “Bagaimanakah TUHAN itu?”.
Shalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah ada diantara bapak/ ibu/ saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad ) ” Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( ” barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed ” ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya ” ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
BalasHapus🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪