LAPORAN KIMIA
(Korosi Besi)
O
L
E
H
Nama : Silamai Tya Mariani Famani
Kelas : XII
IA 3
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WAINGAPU
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
A.
Judul Pratikum
Judul pratikum yaitu korosi besi.
B.
Tujuan Pratikum
Tujuan dari pratikum yang di lakukan
yaitu mengamati korosi besi untuk
mengetahui terjadinya korosi besi dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
C.
Dasar Teori
Menurut Roberge,
korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi rusaknya logam karena
reaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Gunaltun, korosi adalah fenomena
elektrokimia dan hanya menyerang logam. Ada pula definisi lain yang mengatakan
bahwa korosi merupakan rusaknya logam karena adanya zat penyebab korosi. Pada
dasarnya peristiwa korosi adalah reaksi elektrokimia. Secara alami pada
permukaan logam di lapisi oleh suatu lapisan film oksida (FeO.OH). pasivitas
dari lapisan film ini akan rusak karena adanya pengaruuh dari lingkungan,
misalnya adanya penurunan pH atau akalinitas dari lingkungan atau pun serangan
dari ion-ion klorida.
Besi merupakan
logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang di hasilkan pada
peristiwa koros, yaitu berupa zat padat berwarna cokelat kemerahan yang
bersifat rapuh serta berpori. Bila di biarkan, besi akan habis menjadi karat.
Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contohnya adalah
keroposnya jembadan, bodi mobil, atau pun berbagai kontruksi dari besi lainnya.
Pada peristiwa
korosi besi mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna
cokelat-merah. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi berlaku sebagai
anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) => Fe2+(aq) + 2e Eo = +0,44 V
Electron yang di bebaskan di anode
mengalir ke bagian lain dari besi yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen
tereduksi.
O2(g)
+ 2H2O(l) + 4e => 4OH-(aq) Eo
= +0,40 V
Atau
O2(g)
+ 2H+(aq) + 4e => 2H2O(l) Eo
= +1,23 V
Ion besi (ii) yang terbentuk pada anode
selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa
oksida terhidrasi, Fe2O3.nH2O, yaitu karat
besi.
Maka reaksi yang terjadi :
Anode : 2Fe(s) => 2Fe2+(aq) + 4e Eo = +0,44 V
Katode: O2(g) + 2H2O(l)
+ 4e => 4OH-(aq) Eo = +0,40 V
---------------------------------------------------------------------------------------------------- +
Rx
sel : 2Fe(s) + O2(g) +
2H2O(l) =>
2Fe2+(aq) + 4OH-(aq) Eo = +0,84 V
Ion Fe2+ tersebut kemudian
mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi :
4Fe2+(aq)
+ O2 (g) + (4 + 2n) H2O => 2Fe2O3.nH2O
+ 8H+(aq)
Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode
bergantung pada berbagai factor, misalnya zat pengotor atau perbedaan rapatan
logam itu.
Korosi besi memerlukan besi memerlukan
oksigen dan air. Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas
oksigen dan air. Karena itu, besi yang di simpan dalam udara yang kering akan
lebih awet di bandingkan di tempat yang lembab.
Korosi pada besi ternyata di pengaruhi oleh
beberapa factor, seperti tingkat keasaman,kontak dengan elektrolit, kontak
dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang aktif (logam nikel,
timah, tembaga), serta keadaan logam itu sendiri (kerapatan atau kasar halusnya
permukaan).
D.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan
dalam pratikum ini yaitu sebagai berikut.
Ø 4 batang paku
besi (paku 5/7)
Ø 4 buah tabung
reaksi
Ø 5 mL air suling
Ø 2 gram Kristal
CaCl2
Ø Air panas/air
yang sudah di didihkan
Ø 100 mL
kerosin/minyak tanah
Ø Kapas
Ø Kertas pasir
Ø Prop/sumbat/plasti
E.
Prosedur Kerja
Berikut ini merupakan langkah kerja yang
di praktekkan.
1.
Ambillah
4 tabung reaksi, kemudian :
a)
Tambahkan
5 mL air suling ke dalam tabung 1.
b)
Tambahkan
2 gram Kristal CaCl2 kemudian kapas kering ke dalam tabung 2.
c)
Tambahkan
air yang sudah di didihkan ke dalam tabung 3 hingga hamper penuh.
d)
Tambahkan
kira-kira 10 mL kerosin ke dalam tabung 4.
2.
Amplaslah
4 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu ke dalam
tabung reaksi pada prosedur 1 di atas.
3.
Tutup
tabung 2 dan 3 dengan prop (sumbat) karet sampai rapat.
4.
Simpanlah
tabung-tabung tersebut selama 2 hari, kemudian amati apa yang terjadi. Catat
pengamatan Anda.
F.
Lembar
Pengamatan
Hari
|
Waktu/
Tanggal
|
Tabung
1
(5
mL air suling)
|
Tabung
2
(2
gram Kristal CaCl2 + kapas kering)
|
Tabung
3
(air
yang sudah di didihkan)
|
Tabung
4
(10
mL kerosin)
|
1
|
15.00
WITA
01-12-
2012
|
Tidak
berkarat
|
Tidak
berkarat
|
Tidak
berkarat
|
Tidak
berkarat
|
2
|
15.00
WITA
03-12-2012
|
Berkarat
|
Sedikit
berkarat
|
Berkarat
|
Tidak
berkarat
|
G.
Analisis Data
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Korosi
a)
Air
Dalam percobaan
yang telah di lakukan, kita dapat melihat bahwa paku yang ada dalam gelas
mengalami pengkaratan kecuali pada hari pertama. Walaupun pada hari pertama belum mengalami pengkaratan
namun paku yang terendam mulai berwarna hitam. Kita telah mengetahui bahwa
korosi terjadi karena permukaan logam kontak langsung dengan lingkungan berair
dan oksigen. Maka percobaan di gelas air membuktikan kebenaran teori.
Paku pada gelas dengan air suling adalah
paku yang paling cepat mengalami perkaratan.
b) CaCl2 + kapas
Pada hari pertama percobaan, paku belum mengalami pengkaratan. Namun paku mulai
berwarna kehitaman. Hari kedua paku sedikit berkarat. Paku pada gelas dengan
CaCl2 adalah paku yang
mengalami perkaratan ketiga.
c) Air
yang sudah di didihkan
Paku yang
direndam dalam air yang sudah di didihkan pada hari pertama mengalami sedikit
perkaratan (korosi). Pada hari kedua, paku mengalami perkaratan hampir seluruh
bagian dan air berwarna kecoklatan.
d) Kerosin/Minyak tanah
Paku yang di
rendam dalam minyak tanah, tidak mengalami perkaratan. Karena minyak tanah
tidak mengikat oksigen.
H.
Kesimpulan
Proses korosi
besi lebih cepat terjadi pada tabung yang berisi air, kemudian pada tabung yang
berisi air yang sudah di didihkan lalu pada tabung yang berisi CaCl2 dan
kapas sedangkan pada kerosin tidak mengalami perkaratan karena minyak tanah
tidak mengikat O2 .
DAFTAR PUSTAKA
Ini contoh laporan praktikum korosi besi yang saya buat waktu SMA..
BalasHapussemoga bermanfaat buat teman"..
God bless :)