Selasa, 29 Oktober 2013

Paper Refleksi tentang Tuhan


PAPER REFLEKSI
(TUHAN)




                        Oleh
Nama   : Silamai Tya Mariani Famani
NIM    : 192013008/642013006







PROGRAM STUDI FISIKA DAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2013





Dalam dunia yang Allah ciptakan ini, hidup berbagai macam makhluk hidup, salah satunya adalah manusia. Dalam Alkitab di jelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan yang berkuasa atas seisi bumi. Dalam lingkup lingkungan manusia, manusia memiliki suku dan budaya yang berbeda-beda, begitupun dengan kepercayaan masing-masing manusia.
Dalam topik kepercayaan, manusia memiliki sesuatu yang namanya Agama. Perlu kita akui bahwa ada berbagai macam Agama, yaitu Kristen Protestan, Kristen Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Khonghucu. Dalam masing-masing Agama tersebut ada yang di percayai. Yang di percayai dalam Agama tidak lain adalah TUHAN.
Menurut saya, tujuan yang ada dalam mempercayai TUHAN dalam agama masing-masing adalah sama, yaitu untuk mendapatkan penyertaan dan akhirnya memiliki hidup yang kekal dengan-Nya dalam kerajaan-Nya.
Namun terkadang TUHAN yang di percaya dalam masing-masing Agama sering di perdebatkan. Tidak dapat di pungkiri bahwa setiap Agama di katakan mengunggulkan TUHAN yang di percayainya. Jika di tanyakan “Apa itu TUHAN?”, maka saya akan menjawab TUHAN adalah Roh (2 Kor 2:17a). Pernyataan TUHAN adalah Roh telah terbukti dalam kehidupan saya. Cotohnya ketika saya hendak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang TUHAN kehendaki, selalu ada pertentangan dalam hati. Saya percaya bahwa itu semua karena Roh TUHAN yang ada dan selalu menuntun saya pada jalan yang benar yang  seharusnya saya ambil.
Namun ketika saya katakan bahwa TUHAN adalah Roh, bukan berarti TUHAN adalah roh dari nenek moyang atau leluhur kita, seperti yang di yakini oleh orang-orang yang memiliki kepercayaan yang di sebut animisme. Tetapi TUHAN yang saya maksudkan adalah TUHAN yang adalah Roh yang sebelum dunia ini di ciptakan telah ada (Kej 1:1)
Saya pernah memiliki pengertian seperti ini. Saya kan tidak pernah melihat TUHAN, lalu sebenarnya apa yang saya sembah selama ini? Lalu saya menyimpulkan bahwa: “TUHAN adalah Roh yang tidak terlihat namun ada.” Ketika saya bertanya kepada Pendeta di gereja saya, lalu saya renungkan kembali kesimpulan tersebut dengan penjelasan yang saya dapatkan dari Pendeta, saya mendapatkan pemahaman bahwa TUHAN yang adalah Roh hanya bisa di pahami dengan iman. Jadi, menurut saya, TUHAN adalah Roh yang hanya bisa di pahami dengan IMAN, BUKAN dengan LOGIKA.
Jika bicara tentang iman. Sewaktu saya SD kelas 3, saya pernah memiliki pertanyaan: “Mengapa TUHAN memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya? Apakah karena bangsa Israel memiliki iman yang besar kepada TUHAN? Namun dalam praktek kehidupan bangsa Israel, mereka terkadang tidak menaati perintah Allah. Contohnya ketika Musa di atas gunung Sinai untuk menerima dua loh batu, bangsa Israel membuat patung lembu emas lalu mereka menyembahnya karena mereka melihat Musa belum juga turun dari gunung itu (Kel 32 : 1-8).
Begitu pun kita, kita juga adalah orang-orang yang di cari TUHAN. Namun pada saat ini  dengan memasuki zaman yang semakin canggih dengan segala teknologi dan temuan-temuan manusia lainnya, ada manusia yang menuhankan ciptaan-ciptaan sesamanya (manusia) seperti ---contohnya handpone. Ketika bangun pagi, seharusnya yang kita lakukan untuk pertama kalinya adalah berdoa, mengucapkan syukur atas penyertaan TUHAN pada kita sepanjang malam. Namun pada kenyataan sekarang ini, yang di lakukan orang ketika bangun pagi adalah mencari handphonenya untuk melihat apakah ada SMS atau tidak dan sebagainya. Bagaimanakah pemahaman kita tentang TUHAN? Siapakah TUHAN? Menurut saya, TUHAN adalah segalanya. TUHAN adalah penebus, penolong, penghibur, gembala, teladan, dan pengasih. TUHAN adalah kepala dari sebuah Gereja. TUHAN adalah yang di percayai dalam sebuah Agama. Contohnya Agama Kristen mempercayai TUHAN YANG ESA dengan tiga pribadi yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
Berbicara tentang Allah Tri Tunggal. Banyak orang yang sering menyalah artikannya. Entah itu dari orang yang beragama Kristen atau pun dari orang yang beragama lain. Ada yang mengatakan bahwa Allah Tri Tunggal berarti Allah itu ada tiga dan orang Kristen menyembah tiga Allah yang berlainan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Allah Tri Tunggal yang di maksudkan adalah Allah yang seperti kispray, 3 in 1. Banyak sekali pemahaman-pemahaman yang keliru tentang Allah Tri Tunggal. Siapakah Allah Tri Tunggal ini? Menurut saya, yang di maksud dengan Allah Tri Tunggal adalah Allah dalam tiga peran, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
Pertanyaannya sekarang adalah siapakah Allah Bapa itu? Siapakah Allah Anak itu? Siapakah Allah Roh Kudus itu? Menurut saya, Allah Bapa adalah TUHAN Allah yang berperan dalam proses penciptaan. Allah Anak adalah TUHAN Yesus Kristus yang berperan dalam penebusan dosa manusia. Tuhan Yesus Kristus adalah TUHAN yang menghubungkan kembali jembatan yang telah terputus antara Allah dan manusia. Yang terakhir, Allah Roh Kudus adalah penghibur. Roh kudus adalah yang di janjikan Yesus ketika Yesus hendak naik ke sorga. Tentu saja kita memiliki pemahaman bahwa hati manusia adalah bait Allah, dan TUHAN selalu ada di dalam hati manusia serta Roh Kudus diam di dalam setiap hati manusia. Disinilah peran Allah Roh Kudus itu, yaitu sebagai penghibur yang telah di janjikan kepada manusia.
Jadi, kesimpulannya dalam satu pertanyaan di atas “Siapa itu TUHAN?” dapat di jawab melalui penjelasan tentang Allah Tri Tunggal di atas pula, yaitu TUHAN adalah pencipta, TUHAN adalah penebus dosa, dan TUHAN adalah penghibur.
Dalam kehidupan yang saya jalani, saya selalu melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Namun saya percaya bahwa Tuhan selalu membukakan pintu untuk saya ketika saya ingin kembali pada Dia. Ketika saya masih duduk di bangku SMP, saya pernah berpikir, “Mengapa TUHAN selalu memaafkan kesalahan yang saya perbuat? Apakah TUHAN tidak takut, dengan kemurahan hati-Nya yang selalu memaafkan kesalahan saya, saya bisa saja melakukan kesalahan dengan mudahnya lalu meminta pertobatan kepada-Nya lagi?” Namun ketika saya mengikuti persekutuan pemuda gereja, barulah saya mengerti tentang pertobatan yang sesungguhnya. Pertobatan yang sesungguhnya yang saya ketahui melalui persekutuan pemuda adalah penyesalan terhadap apa yang kita lakukan dan tidak akan melakukannya untuk yang kedua kalinya. Itulah pertobatan yang berasal dari penyesalan yang sesungguhnya dan yang berkenan kepada TUHAN.
Melalui pengalaman saya di atas, saya mengangkat satu pertanyaan, yaitu “Bagaimanakah TUHAN itu?” Menurut saya, TUHAN adalah sosok yang akan selalu menerima dan  memaafkan kesalahan anak-anak-Nya, jika ada penyesalan yang benar-benar berasal dari hati. TUHAN adalah sosok yang selalu memberikan teladan dalam kehidupan saya. TUHAN adalah sosok yang selalu ada melalui orang-orang sekitar saya, untuk menunjukkan jalan menuju kearah yang lebih baik. Yang terakhir yaitu, menurut saya, TUHAN adalah sosok yang akan selalu memiliki inisiatif untuk mencari anak-anak-Nya yang hilang. Contohnya telah nyata dalam kehidupan saya. Ketika saya SMP, saya selalu saat teduh. Namun ketika SMA kelas dua, saya tidak pernah lagi bersaat teduh, dan dari situ saya merasa bahwa iman yang ada dalam hati saya layu. Namun akhirnya saya di sadarkan oleh kakak kelas saya. Saya di sadarkan dengan sebuah pertanyaan simple yang datangnya pun tiba-tiba, yaitu: Nona, masih saat teduh?
Seketika itu juga saya tersadar. Ya TUHAN, saya telah meninggalkan Mu begitu lama. Dari situ saya kembali bersaat teduh. Saya percaya, pertanyaan yang di lontarkan oleh kakak kelas saya adalah pertanyaan yang ada atas inisiatif TUHAN. Sama dengan ketika Adam dan Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, mereka berdua bersembunyi dari TUHAN, tapi TUHAN tetap mencari mereka dan menemukan mereka.
Dengan refleksi pribadi tentang TUHAN ini, saya pun teringat kembali dan lebih terpacu lagi untuk mengenal TUHAN dalam tiga pertanyaan simple, yaitu “Siapa itu TUHAN?”, “Apa itu TUHAN?” dan “Bagaimanakah TUHAN itu?”.